Kamis, 14 Desember 2017

Keindahan "Aquascape"

Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang, koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga memberikan efek seperti berkebun di bawah air. 
Aquascape biasanya terdiri dari ikan disamping juga tanaman. Walaupun bisa juga untuk menciptakan aquascape dengan tanaman saja, atau hanya dengan batu atau komponen lain tanpa ada tanaman.

Tujuan utama dari aquascape adalah untuk menciptakan sebuah gambaran “bawah air”, sehingga aspek teknis pemeliharaan tanaman air juga harus dipertimbangkan. Banyak faktor yang harus seimbang dalam ekosistem dari sebuah tangki akuarium untuk memastikan keberhasilan terciptanya sebuah keindahan dari seni aquascape.
Faktor-faktor ini meliputi penyaringan (filtrasi), mempertahankan kadar karbon dioksida (CO2) pada tingkat yang cukup untuk mendukung fotosintesis bawah air, substrat dan pemupukan, pencahayaan, dan kontrol alga (lumut).
Desain Aquascape sendiri mencakup sejumlah gaya yang berbeda-beda. Ada beberapa desain yang cukup sering ditemui, yaitu gaya Belanda (Dutch style) yang menyerupai taman, dan juga gaya Jepang yang terinspirasi dari kondisi alam.

PALUDARIUM 



Dalam gaya paludarium ini merupakan seni menata akuarium dengan sebagian dari tanaman berada di bawah air, dan sebagian di atas air. Penataan substrat dikondisikan sedemikian rupa sehingga beberapa daerah "tanah" sengaja dinaikkan di atas permukaan air, dan tangki diisi dengan air hanya sebagian / setengahnya saja. Hal ini memungkinkan tanaman, seperti alternifolius Cyperus dan wallisii Spathiphyllum, serta berbagai Anubias dan beberapa bromeliad, tumbuh dengan baik. Bagian akar dari tanaman-tanaman tersebut tetap berada di bawah air, tetapi puncak tanaman di udara.. Pada beberapa konfigurasi, tanaman yang mengapung di permukaan air, seperti eceng gondok dan Pistia stratiotes, dapat ditampilkan dengan baik. Tidak seperti gaya penataan akuarium lainnya, gaya paludariums ini sangat cocok untuk memelihara amfibi.


JAPANESE STYLE (NATURE STYLE)




Salah satu gaya dengan penataan kontras adalah nature style atau Japanese style, yang diperkenalkan pada 1990-an oleh Takashi Amano. Komposisi Amano yang menarik tentang teknik berkebun Jepang yang mencoba untuk meniru pemandangan alam dengan pengaturan yang asimetris dari tanaman air yang relatif sedikit dan pemilihan batu atau kayu apung yang selektif. Tujuannya adalah untuk menciptakan gelombang (landscape) di miniatur, daripada sebuah taman berwarna-warni. Gaya ini menarik terutama dari konsep estetika Jepang Wabi-Sabi yang berfokus pada minimalis sebagai sumber keindahan, dan konsep Iwagumi yang menetapkan aturan yang mengatur batu. 
Dalam sistem Iwagumi, Oyaishi atau batu utama, ditempatkan ditengah tangki akuarium. Soeishi atau batu tambahan, dikelompokkan didekatnya, sedangkan Fukuseki atau batu sekunder, disusun di bawahnya. Fokus utama yang dianggap penting ditentukan oleh penempatan asimetris dari Oyaishi.dan mengikuti rasio keseimbangan komposisi. Tanaman dengan daun kecil, seperti acicularis Eleocharis, elatinoides Glossostigma, callitrichoides Hemianthus, fluitans Riccia, pakis air kecil, biasanya ditekankan, dengan warna yang lebih terbatas daripada di gaya Belanda. Ikan, atau udang air tawar seperti multidentata Caridina dan heteropoda Neocaridina, biasanya dipilih untuk melengkapi tanaman. 

BIOTOPES 




Gaya di atas sering menggabungkan spesies tanaman dan hewan berdasarkan dampak visual yang diinginkan, tanpa memperhatikan asal geografis. Biotopes style dirancang bukan untuk meniru persis habitat perairan tertentu di lokasi geografis tertentu, dan tidak perlu untuk menata suatu tampilan seperti taman. Tanaman dan ikan tidak perlu ditampilkan bersamaan, tetapi jika ada, tanaman dan ikan harus sesuai dengan apa yang akan ditemukan di alam dalam habitat yang diwakili, demikian juga dengan setiap kerikil dan, dan bahkan komposisi kimia air. 


DUTCH STYLE




Akuarium Dutch Style biasanya menata beberapa jenis tanaman yang memiliki warna daun, ukuran, dan tekstur beraneka ragam yang ditampilkan lebih sebagai taman bunga seperti yang seringkali kita temui di darat. Gaya ini dikembangkan di Belanda dimulai pada 1930-an, seiring dengan makin tersedianya peralatan tanaman yang dijual secara komersial. Dutch Style ini menekankan tanaman yang terletak di bagian depan akuarium dengan tinggi yang berbeda, dan sering kali justru mengabaikan penggunaan batu dan kayu apung. Biasanya tanaman ditata dengan urutan berbaris dari kiri ke kanan dan diumpamakan sebagai "jalananBelanda". Karena deretan jalan di Belanda biasanya tertata rapi dan lurus berjajar. Ciri lain dari Dutch style adalah lebih dari 80% dari lantai akuarium ditutupi dengan tanaman, sehingga sangat sedikit substrat yang terlihat. Tinggi tanaman yang tumbuh biasanya menutupi kaca belakang akuarium dengan tujuan menutupi peralatan besar yang bersembunyi di balik tangki.
  

SALTWATER REEFS




Dutch style dan Japanese Style merupakan sistem penataan akuarium tradisional dengan menggunakan air tawar. Berbeda dengan gaya penataan saltwater reefs yang menggunakan air laut sebagai media utama. Tanaman hias yang dapat tumbuh di akuarium air laut relatif lebih jarang bila dibandingkan dengan air tawar. Saltwater aquascaping biasanya dibuat dengan meniru terumbu. Pengaturan batu karang membentuk struktur utama aquascape ini, dan biasanya dihuni oleh invertebrata laut serta ganggang merah seperti populasi yang kita temui pada terumbu karang, yang bersama-sama membentuk keindahan bawah laut.

 Berikut bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat aquascape sederhana dan murah:
  • ·         Aquarium
  • ·         Pupuk
  • ·         Pasir
  • ·         Bebatuan
  • ·         Tanaman
  • ·         Filter
  • ·         Diffuser Co2
  • ·         Lampu

CARA MEMBUAT AQUASCAPE
Jika seluruh alat dan bahan telah terkumpul, kini kita sudah bisa memulai untuk membuat aquascape dengan cara yang mudah dan sederhana. Langkah awal yang mesti dilakukan adalah membersihkan terlebih dahulu tabung aquarium. Lalu lakukan step step berikut ini.
Cara Membuat Aquascape:
  • ·         Siapkan komponen yang diperlukan
  • ·         Bersihkan tabung aquarium
  • ·         Dekorasi dasar aquarium
  • ·         Masukkan pupuk
  • ·         Tutup pupuk dengan pasir
  • ·         Tambahkan bebatuan dan asesoris penghias
  • ·         Masukkan tanaman
  • ·         Isi air
  • ·         Gunakan filter dan perangkat pendukung lainnya


1. MENDEKORASI DASAR AQUARIUM
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengatur bagian dasar aquascape. Taburkan pasir halus di bagian dasar dengan ketinggian 2-3 cm. Jenis pasir yang digunakan bisa pasir silica ataupun pasir lainnya.
Usahakan pasirnya membentuk pola lekukan menonjol pada bagian tengahnya dan lebih tinggi di bagian sampingnya. Bagian lekukan itu nantinya akan diisi pupuk sehingga tak akan terlihat dari samping.

2. MEMBERI PUPUK
Masukkan pupuk dengan ketebalan 2-3 cm serta jangan sampai terkena ujung kaca supaya tidak terlihat dari luar. Pemberian pupuk ini berfungsi untuk nutrisi bagi tanaman yang akan dipakai. Pastikan menggunakan pupuk kualitas terbaik.
Tapi jika menggunakan jenis tanaman air yang mampu menyerap nutrisi melalui daun, pemberian puuk ini bisa dihilangkan untuk menghemat biaya.

3. TUTUP KEMBALI MENGGUNAKAN PASIR
Setelah pupuk sudah dimasukkan sesuai kebutuhan, langkah selanjutnya adalah tutup kembali dengan tumpukan pasir supaya pupuk tidak terlihat. Pasir ini akan menjadi bagian permukaan dasar aquascape. Oleh karena itu, buatlah tampilan yang cantik agar enak dipandang.

4. TAMBAHKAN BEBATUAN DAN ASESORIS PENGHIAS
Cara membuat aquascape yang ke empat ialah memasukkan bebatuan maupun asesoris mati. Jangan lupa untuk menempatkan dan mengatur tata letak semenarik mungkin yang sudah disesuaikan dalam perancangan sebelumnya.
Karena kamu akan memerlukan cukup banyak waktu untuk membuat ulang apabila pada tahap ini ada kesalahanan terkait dengan tata letak aksesoris.

5. MASUKKAN TANAMAN
Kita masuk pada langkah bercocok tanam. Pertama, isi seperempat bagian aquarium dengan air bersih secara perlahan dengan mengyunakan saringan agar tidak merusak dekorasi yang telah dibuat sebelumnya.
Tanam satu persatu tumbuhan yang sudah disiapkan. Perlu diingat bahwa selama proses penanaman ini lakukan juga penyemprotan pada tanaman yang tidak terkena air atau tanaman yang berukuran besar agar daunnya tidak rusak dan layu.

6. ISI DENGAN AIR
Sebelum langkah terakhir dan semua tanaman sudah terpasang pada tempatnya masing-masing, kini tiba saatnya kita untuk mengisi aquascape dengan air. Kurang lebih prosesnya sama dengan yang sebelumnya, masukkanlah air secara perlahan supaya tumbuhan yang sudah dipasang dan tananan pasir tidak menjadi rusak.
Ketika aquascape sudah dirasa penuh, kamu bisa membuang airnya kembali kurang lebih 70% dari jumlah yang ada, kemudian isi lagi sampai penuh. Hal ini perlu dilakukan karena bertujuan untuk membuang beragam zat yang dirasa berbahaya, baik berasal dari batu, komponen di dalam aquascape maupun pasir yang sudah dipasang.
Untuk pertama kalinya, warna air seringkali nampak keputihan atau juga kusam. Nah, kamu tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, karena kusamnya warna air merupakan bagian dari proses yang normal.
Nanti kamu akan melihat dengan sendirinya air akan menjadi jernih dalam beberapa hari kemudian, sebab mikroorganisme yang ada sudah bekerja untuk membantu dalam membersihkan air tersebut.

7. GUNAKAN FILTER DAN PERANGKAT PENDUKUNG LAINNYA
 Langkah terakhir, susun filter, diffuser co2, dan lampu yang akan dipakai. Filter berguna untuk sirkulasi dan juga menyaring air dari kotoran. Sedangkan co2 dan lampu sangat berguna untuk proses fotosintesis dari tanaman.
Untuk lampu, pastikan hanya dinyalakan tidak lebih dari 8-9 jam perhari. Cahaya yang berlebih akan menumbuhkan koloni alga lebih banyak. Alga diyakini bisa mengganggu pertumbuhan tanaman dan juga membuat air menjadi keruh.

TANAMAN DAN IKAN YANG COCOK UNTUK AQUASCAPE
Kamu perlu tahu bahwa tidak semua tumbuhan yang kelihatan indah bisa dimasukkan dalam aquascape. Pengetahuan semacam ini cukup penting untuk meminimalisir kegagalan yang akan terjadi.
  • ·         Africa Water Fern
  • ·         Amazon Sword
  • ·         Anubias Nana
  • ·         Cryptocoryne Becketti
  • ·         Green Tiger Lotus
  • ·         Java Moss
  • ·         Jaa Fern
  • ·         Hypgrophililia Difformis
  • ·         Lilaeopsis

Kamu bisa memilih satu dari sembilan macam tanaman tersebut atau mengkombinasikannya untuk dimasukkan dalam aquascape yang hendak kamu buat dirumah.
Sedangkan kriteria ikan yang cocok untuk aquascape kerapkali dipilih dari jenis ikan yang mampu beradaptasi sekaligus bertahan dengan Co2 secara baik. Tidak hanya itu, ada sekelompok ikan yang bisa menimpulkan efek ilusi kedalaman juga patut untuk dijadikan pilihan.
Berikut ini jenis-jenis ikan yang cocok untuk aquascape, diantaranya adalah:
  • ·         Angel Fish
  • ·         Chili Rasbora
  • ·         Discus
  • ·         Dwarf Gourami
  • ·         Ember Tetra
  • ·         Guppy
  • ·         Harlequin Tetra
  • ·         Kardinal Tetra
  • ·         Neon Tetra
  • ·         Rainbow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar