Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu,
batu karang, koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium
sehingga memberikan efek seperti berkebun di bawah air.
Aquascape biasanya terdiri dari ikan
disamping juga tanaman. Walaupun bisa juga untuk menciptakan aquascape dengan
tanaman saja, atau hanya dengan batu atau komponen lain tanpa ada tanaman.
Tujuan
utama dari aquascape adalah untuk menciptakan sebuah gambaran “bawah air”,
sehingga aspek teknis pemeliharaan tanaman air juga harus dipertimbangkan.
Banyak faktor yang harus seimbang dalam ekosistem dari sebuah tangki akuarium
untuk memastikan keberhasilan terciptanya sebuah keindahan dari seni aquascape.
Faktor-faktor ini meliputi
penyaringan (filtrasi), mempertahankan kadar karbon dioksida (CO2) pada tingkat
yang cukup untuk mendukung fotosintesis bawah air, substrat dan pemupukan,
pencahayaan, dan kontrol alga (lumut).
Desain Aquascape sendiri mencakup
sejumlah gaya yang berbeda-beda. Ada beberapa desain yang cukup sering ditemui,
yaitu gaya Belanda (Dutch style) yang menyerupai taman, dan juga gaya Jepang
yang terinspirasi dari kondisi alam.
PALUDARIUM
Dalam
gaya paludarium ini merupakan seni menata akuarium dengan sebagian dari tanaman
berada di bawah air, dan sebagian di atas air. Penataan substrat dikondisikan
sedemikian rupa sehingga beberapa daerah "tanah" sengaja dinaikkan di
atas permukaan air, dan tangki diisi dengan air hanya sebagian / setengahnya
saja. Hal ini memungkinkan tanaman, seperti alternifolius Cyperus dan wallisii Spathiphyllum,
serta berbagai Anubias dan beberapa bromeliad, tumbuh dengan baik. Bagian akar
dari tanaman-tanaman tersebut tetap berada di bawah air, tetapi puncak tanaman
di udara.. Pada beberapa konfigurasi, tanaman yang mengapung di permukaan air,
seperti eceng gondok dan Pistia stratiotes, dapat ditampilkan dengan baik.
Tidak seperti gaya penataan akuarium lainnya, gaya paludariums ini sangat cocok
untuk memelihara amfibi.
JAPANESE STYLE (NATURE STYLE)
Salah satu gaya
dengan penataan kontras adalah nature style atau Japanese style, yang
diperkenalkan pada 1990-an oleh Takashi Amano. Komposisi Amano yang menarik
tentang teknik berkebun Jepang yang mencoba untuk meniru pemandangan alam
dengan pengaturan yang asimetris dari tanaman air yang relatif sedikit dan
pemilihan batu atau kayu apung yang selektif. Tujuannya adalah untuk
menciptakan gelombang (landscape) di miniatur, daripada sebuah taman
berwarna-warni. Gaya ini menarik terutama dari konsep estetika Jepang Wabi-Sabi
yang berfokus pada minimalis sebagai sumber keindahan, dan konsep Iwagumi yang
menetapkan aturan yang mengatur batu.
Dalam sistem Iwagumi, Oyaishi atau
batu utama, ditempatkan ditengah tangki akuarium. Soeishi atau batu tambahan,
dikelompokkan didekatnya, sedangkan Fukuseki atau batu sekunder, disusun di
bawahnya. Fokus utama yang dianggap penting ditentukan oleh penempatan
asimetris dari Oyaishi.dan mengikuti rasio keseimbangan komposisi. Tanaman
dengan daun kecil, seperti acicularis Eleocharis, elatinoides Glossostigma,
callitrichoides Hemianthus, fluitans Riccia, pakis air kecil, biasanya
ditekankan, dengan warna yang lebih terbatas daripada di gaya Belanda. Ikan,
atau udang air tawar seperti multidentata Caridina dan heteropoda Neocaridina,
biasanya dipilih untuk melengkapi tanaman.
BIOTOPES
Gaya di atas sering menggabungkan
spesies tanaman dan hewan berdasarkan dampak visual yang diinginkan, tanpa
memperhatikan asal geografis. Biotopes style dirancang bukan untuk meniru
persis habitat perairan tertentu di lokasi geografis tertentu, dan tidak perlu
untuk menata suatu tampilan seperti taman. Tanaman dan ikan tidak perlu
ditampilkan bersamaan, tetapi jika ada, tanaman dan ikan harus sesuai dengan
apa yang akan ditemukan di alam dalam habitat yang diwakili, demikian juga
dengan setiap kerikil dan, dan bahkan komposisi kimia air.
DUTCH STYLE
Akuarium
Dutch Style biasanya menata beberapa jenis tanaman yang memiliki warna daun,
ukuran, dan tekstur beraneka ragam yang ditampilkan lebih sebagai taman bunga
seperti yang seringkali kita temui di darat. Gaya ini dikembangkan di Belanda
dimulai pada 1930-an, seiring dengan makin tersedianya peralatan tanaman yang
dijual secara komersial. Dutch Style ini menekankan tanaman yang terletak di
bagian depan akuarium dengan tinggi yang berbeda, dan sering kali justru
mengabaikan penggunaan batu dan kayu apung. Biasanya tanaman ditata dengan
urutan berbaris dari kiri ke kanan dan diumpamakan sebagai
"jalananBelanda". Karena deretan jalan di Belanda biasanya tertata
rapi dan lurus berjajar. Ciri lain dari Dutch style adalah lebih dari 80% dari
lantai akuarium ditutupi dengan tanaman, sehingga sangat sedikit substrat yang
terlihat. Tinggi tanaman yang tumbuh biasanya menutupi kaca belakang akuarium
dengan tujuan menutupi peralatan besar yang bersembunyi di balik tangki.
SALTWATER REEFS
Dutch style dan Japanese Style
merupakan sistem penataan akuarium tradisional dengan menggunakan air tawar.
Berbeda dengan gaya penataan saltwater reefs yang menggunakan air laut sebagai
media utama. Tanaman hias yang dapat tumbuh di akuarium air laut relatif lebih
jarang bila dibandingkan dengan air tawar. Saltwater aquascaping biasanya
dibuat dengan meniru terumbu. Pengaturan batu karang membentuk struktur utama
aquascape ini, dan biasanya dihuni oleh invertebrata laut serta ganggang merah
seperti populasi yang kita temui pada terumbu karang, yang bersama-sama
membentuk keindahan bawah laut.
- · Aquarium
- · Pupuk
- · Pasir
- · Bebatuan
- · Tanaman
- · Filter
- · Diffuser Co2
- · Lampu
CARA MEMBUAT AQUASCAPE
Jika seluruh alat dan
bahan telah terkumpul, kini kita sudah bisa memulai untuk membuat aquascape
dengan cara yang mudah dan sederhana. Langkah awal yang mesti dilakukan adalah
membersihkan terlebih dahulu tabung aquarium. Lalu lakukan step step berikut
ini.
Cara Membuat Aquascape:
- · Siapkan komponen yang diperlukan
- · Bersihkan tabung aquarium
- · Dekorasi dasar aquarium
- · Masukkan pupuk
- · Tutup pupuk dengan pasir
- · Tambahkan bebatuan dan asesoris penghias
- · Masukkan tanaman
- · Isi air
- · Gunakan filter dan perangkat pendukung lainnya
1. MENDEKORASI DASAR AQUARIUM
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengatur
bagian dasar aquascape. Taburkan pasir halus di bagian dasar dengan ketinggian
2-3 cm. Jenis pasir yang digunakan bisa pasir silica ataupun pasir lainnya.
Usahakan pasirnya membentuk pola lekukan menonjol
pada bagian tengahnya dan lebih tinggi di bagian sampingnya. Bagian lekukan itu
nantinya akan diisi pupuk sehingga tak akan terlihat dari samping.
2. MEMBERI PUPUK
Masukkan pupuk dengan
ketebalan 2-3 cm serta jangan sampai terkena ujung kaca supaya tidak terlihat
dari luar. Pemberian pupuk ini berfungsi untuk nutrisi bagi tanaman yang akan
dipakai. Pastikan menggunakan pupuk kualitas terbaik.
Tapi jika menggunakan jenis tanaman air yang mampu
menyerap nutrisi melalui daun, pemberian puuk ini bisa dihilangkan untuk
menghemat biaya.
3. TUTUP KEMBALI MENGGUNAKAN PASIR
Setelah pupuk sudah
dimasukkan sesuai kebutuhan, langkah selanjutnya adalah tutup kembali dengan
tumpukan pasir supaya pupuk tidak terlihat. Pasir ini akan menjadi bagian
permukaan dasar aquascape. Oleh karena itu, buatlah tampilan yang cantik agar
enak dipandang.
4. TAMBAHKAN BEBATUAN DAN ASESORIS PENGHIAS
Cara membuat aquascape
yang ke empat ialah memasukkan bebatuan maupun asesoris mati. Jangan lupa untuk
menempatkan dan mengatur tata letak semenarik mungkin yang sudah disesuaikan
dalam perancangan sebelumnya.
Karena kamu akan
memerlukan cukup banyak waktu untuk membuat ulang apabila pada tahap ini ada
kesalahanan terkait dengan tata letak aksesoris.
5. MASUKKAN TANAMAN
Kita masuk pada langkah
bercocok tanam. Pertama, isi seperempat bagian aquarium dengan air bersih
secara perlahan dengan mengyunakan saringan agar tidak merusak dekorasi yang
telah dibuat sebelumnya.
Tanam satu persatu
tumbuhan yang sudah disiapkan. Perlu diingat bahwa selama proses penanaman ini
lakukan juga penyemprotan pada tanaman yang tidak terkena air atau tanaman yang
berukuran besar agar daunnya tidak rusak dan layu.
6. ISI DENGAN AIR
Sebelum langkah
terakhir dan semua tanaman sudah terpasang pada tempatnya masing-masing, kini
tiba saatnya kita untuk mengisi aquascape dengan air. Kurang lebih prosesnya
sama dengan yang sebelumnya, masukkanlah air secara perlahan supaya tumbuhan
yang sudah dipasang dan tananan pasir tidak menjadi rusak.
Ketika aquascape sudah
dirasa penuh, kamu bisa membuang airnya kembali kurang lebih 70% dari jumlah
yang ada, kemudian isi lagi sampai penuh. Hal ini perlu dilakukan karena
bertujuan untuk membuang beragam zat yang dirasa berbahaya, baik berasal dari
batu, komponen di dalam aquascape maupun pasir yang sudah dipasang.
Untuk pertama kalinya,
warna air seringkali nampak keputihan atau juga kusam. Nah, kamu tidak perlu
mengkhawatirkan hal ini, karena kusamnya warna air merupakan bagian dari proses
yang normal.
Nanti kamu akan melihat
dengan sendirinya air akan menjadi jernih dalam beberapa hari kemudian, sebab
mikroorganisme yang ada sudah bekerja untuk membantu dalam membersihkan air
tersebut.
7. GUNAKAN FILTER DAN PERANGKAT PENDUKUNG LAINNYA
Langkah terakhir, susun
filter, diffuser co2, dan lampu yang akan dipakai. Filter berguna untuk
sirkulasi dan juga menyaring air dari kotoran. Sedangkan co2 dan lampu sangat
berguna untuk proses fotosintesis dari tanaman.
Untuk lampu, pastikan
hanya dinyalakan tidak lebih dari 8-9 jam perhari. Cahaya yang berlebih akan
menumbuhkan koloni alga lebih banyak. Alga diyakini bisa mengganggu pertumbuhan
tanaman dan juga membuat air menjadi keruh.
TANAMAN
DAN IKAN YANG COCOK UNTUK AQUASCAPE
Kamu perlu tahu bahwa tidak semua tumbuhan yang
kelihatan indah bisa dimasukkan dalam aquascape. Pengetahuan semacam ini cukup
penting untuk meminimalisir kegagalan yang akan terjadi.
- · Africa Water Fern
- · Amazon Sword
- · Anubias Nana
- · Cryptocoryne Becketti
- · Green Tiger Lotus
- · Java Moss
- · Jaa Fern
- · Hypgrophililia Difformis
- · Lilaeopsis
Kamu bisa memilih satu
dari sembilan macam tanaman tersebut atau mengkombinasikannya untuk dimasukkan
dalam aquascape yang hendak kamu buat dirumah.
Sedangkan kriteria ikan
yang cocok untuk aquascape kerapkali dipilih dari jenis ikan yang mampu
beradaptasi sekaligus bertahan dengan Co2 secara baik. Tidak hanya itu, ada
sekelompok ikan yang bisa menimpulkan efek ilusi kedalaman juga patut untuk
dijadikan pilihan.
Berikut ini jenis-jenis ikan yang cocok untuk
aquascape, diantaranya adalah:
- · Angel Fish
- · Chili Rasbora
- · Discus
- · Dwarf Gourami
- · Ember Tetra
- · Guppy
- · Harlequin Tetra
- · Kardinal Tetra
- · Neon Tetra
- · Rainbow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar