Kamis, 14 Desember 2017

Aquaponik salah satu cara memanfaatkan lahan yang sempit

Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang mengkombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik. Dalam akuakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam akuaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke sistem akuakultur.
Karena sistem hidroponik dan akuakultur sangat beragam bentuknya maka sistem akuaponik pun menjadi sangat beragam dalam hal ukuran, kerumitan, tipe makhluk hidup yang ditumbuhkan, dan sebagainya.

Prinsip Dasar Akuaponik
Prinsip dasar dalam sistem tanam akuaponik adalah sistem resirkulasi atau pemanfaatan lembali aliran air yang sebelumnya digunakan dalam pemeliharaan ikan dan tanaman yang dibudidayakan di bagian atasnya berperan sebagai filter atau penyaring air. Tanaman tersebut akan menggunakan zat sisa yang dihasilkan oleh ikan sebagai nutrisi atau unsur hara yang dibutuhkannya sehingga penggunaan nutrisi dalam media ini sangat minim dan tanaman tidak memerlukan pupuk kimia lagi. Air yang kotor dan tercampur kotoran ikan tidak baik bagi pertumbuhan ikan sehingga kotoran tersebut dialirkan pada tanaman. Sebenarnya kotoran tersebut meskipun mengandung racun bagi ikan, ternyata sangat bermanfaat bagi tanaman dan dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhannya.
Manfaat sistem Akuaponik
Sistem tanam sekaligus budidaya ikan akuaponik memeliki beberapa manfaat bagi petani, masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Adapun manfaat dari sistem tanam akuaponik ini antara lain
·         Mampu menghasilkan sayuran, buah atau ikan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan komersil yang menghasilkan keuntungan. Sistem akuaponik dinilai efisien untuk menghasilkan sumber protein yang berasal dari ikan dan sumber vitamin serta mineral yang terkandung dalam sayuran.
·         Sayuran dan ikan yang dihasilkan memiliki kualitas lebih baik dan bebas dari bahan kimia atau residu pupuk anorganik maupun pestisida kimia. Sehingga media tanam atau budidaya akuaponik ini dapat disebut sebagai media tanam organik.
·         Sangat cocok diaplikasikan pada daerah yang minim lahan atau daerah dengan lahan sempit seperti perkotaan. Sistem ini dapat menghemat lahan secara efisien dan tidak memerlukan banyak tempat karena sayuran dan ikan yang dibudidaya dapat disatukan pada satu tempat atau lokasi.
·         Sistem akuaponik juga bermanfaat dalam mengenalkan sistem tanam organik pada masyarakat yang tentunya lebih ramah lingkungan. Sistem ini mensirkulasi kotoran ikan dan tidak menggunakan bahan kimia yang dapat mencemari tanah atau lingkungan sekitar.
·         Dapat menghemat air yang digunakan dalam menanam sayur dan membudidayakan ikan. Sistem akuaponik diklaim lebih hemat air dan ramah lingkungan daripada sistem tanam lainnya karena sistem ini hanya menggunakan 1/10 air yang digunakan pada metode tanam konvensional.
Setelah mengetahui manfaat sistem akuaponik tersebut, jika anda ingin memulai budidaya suatu tanaman atau ikan sekaligus maka tidak ada salahnya anda mempelajari lebih lanjut tentang metode atau sistem akuaponik ini. Beberapa jenis tanaman seperti kangkung air, bayam, sawi dan sayuran lainnya dapat ditanam diatas kolam ikan yang dibudidayakan seperti lele, nila dan lain sebagainya. Memang sedikit lebih rumit tapi sistem ini menjanjikan hasil yang optimal dan efisisien.
Kelebihan Aquaponik
Sampai hari ini aquaponik terus berkembang dan dikembangkan karena diyakini memiliki kelebihan dibanding dengan sistem yang lain, selain itu aquaponik sangat fleksibel dalam penggunaannya. Berikut kelebihan Aquaponik :
*Dapat menghasilkan dua produk sekaligus dalam satu kali proses produksi
saling sinergi antara kegiatan pertanian dan budidaya ikan dalam satu proses produksi yang saling terkait membuat aquapinik dapat menghasilkan produk pertanian dan perikanan sekaligus. Hal ini akan sangat menguntungkan karena hasil yang diperoleh juga dobel.
Berbeda dengan sistem pertanian yang lain yang hanya mampu memperoleh hasil satu macam jadi apabila di salah satu produksi mengalami penurunan produksi ataupun keuntungan kita tetap akan memperoleh hasil dari produk yang satu lagi.
*Menghemat Lahan
Dalam aquaponik kita dapat menempatkan budidaya pertanian di atas kolam ikan sehingga dapat menghemat lahan. Pada proses budidaya konvensional lahan yang sedang digunakan untuk produksi pertanian tidak akan bisa digunakan untuk memelihara ikan dan sebaliknya ( ada beberapa tempat yang bisa menggabungkan perikanan dengan pertanian tetapi itu sangat terbatas baik ketersedian air maupun jenis tanaman).
Sistem aquaponik sangat cocok diterapkan di wilayah perkotaan yang padat penduduk maupun di pedesaan yang masih banyak lahan kosong. Pada wilayah perkotaan biasanya untuk melakukan usaha budidaya akan terbentur masalah lahan. Menggunaan sistem aquaponik akan sangat menghemat lahan karena penataan tanaman dapat ditempatkan diatas kolam baik secara horizontal maupun vertikal.
*Produk pertanian yang dihasilkan berupa organik
dari ikan berupa kotoran organik yang nantinya akan di salurkan menuju tempat budidaya pertanian sehingga tanaman akan memperoleh suplay nutrisi atau pupuk dari kotoran ikan yang organik sehingga hasil pertanian juga berupa tanaman organik.
Tananam organik sangat bagus bagi kesehatan manusia sehingga akan banyak masyarakat yang membutuhkan dan akan membuat harga tanaman juga menjadi lebih tinggi. harga yang tinggi akan menguntungkan bagi petani.
*Dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan
Penggunaan aquaponik dapat disesuaikan dengan kebutuhan baik tananan dan lahan yang tersedia. Pada penggunaan lahan yang sempit dan kita ingin menghasilkan tanaman yang lebih banyak maka kita dapat menerapkan sistem tanam vertikal dan apabila menanam tanaman yang melebar seperti tanaman tomat kita dapat menanamnya secara vertikal.
*Lebih hemat air
Air yang digunakan untuk aquaponik selalu diputar dan berkesinambungan sehingga tidak ada air yang akan terbuang secara sia sia. Air akan berkurang pada saat terjadi penguapan atau terserap oleh tanaman nantinya akan ditambahkan air. Penanbahan air tidak banyak dilakukan jadi meskipun ada penambahan air tetap saja lebih hemat bila dibandingkan dengan pertanian konvensional.

Kekurangan Aquaponik
Meskipun aquaponik memiliki kelebihan sistem ini tetap saja masih memiliki kekurangan. Berikut keurangan aquaponik :
*Biaya pembuatan sistem lebih mahal
Banyaknya peralatan yang perlu dibeli membuat sistem aquaponik menjadi mahal, karena peralatan yang digunakan tidak mudah untuk dibuat sendiri. Untuk membuat kolam membutuhkan biaya yang cukup besar apalagi kolam dibuat dari bahan yang bermutu tinggi.
Selain kolam diperlukan peralatan untuk media tanam dan perlatan tersebut juga tidak dapat dibuat sendiri selain itu harga dari pabrik juga sudah mahal jadi secara kesuluruhan untuk membuat aquaponik bisa digolongkan sebagai teknik budidaya berbiaya tinggi hal ini sepadan dengan keuntungan yang ditawarkan.
*Tergantung dengan ketersediaan listrik
Untuk mengoprasikan sistem aquaponik tidak akan berjalam begitusaja tanpa ada penggeraknya. untuk menggerakkan air dalam sistem digunakan pompa untuk mengalirkan air dari kolam ke media tanam, pompa menggunakan listrik sebagai sumber energinya jadi apabila terjadi hambatan dengan sumber listrik maka sistem akan terganggu bahkan tidak jalan.
*Membutuhkan skil khusus
Untuk mengopsasikan memerlukan sistem aquaponik tidak bisa sembarangan karena apabila salah maka kehidupan ikan maupun tanaman akan terganggu. Sehingga untuk mengoprasikannya diperlukan keahlian khusus agar diperoleh hasil maksimal.
*Membutuhkan perawatan extra

Budidaya sistem aquaponik tergolong dalam bididaya intensif sehingga diperlukan perawatan ekstra agar pertumbuhan ikan dan tanaman sama sama baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar